sarvisclub.com – Tim Calgary Flames mengalami musim yang cukup mengejutkan, meskipun tidak berhasil lolos ke playoff Stanley Cup. Mereka kalah dari St. Louis Blues dalam perebutan posisi wildcard terakhir di Konferensi Barat setelah kedua tim memiliki jumlah poin yang sama. Situasi ini membuat Flames berada dalam posisi sulit, terjebak dalam kategori tim “mushy middle”, yang tidak cukup buruk untuk mendapatkan pilihan draf tinggi, namun juga tidak cukup baik untuk bersaing di postseason.
Manajer Umum Flames, Craig Conroy, dihadapkan pada tantangan untuk merevitalisasi skuadnya. Dengan pemain-pemain kunci seperti Rasmus Andersson yang mungkin akan diperdagangkan, rencana untuk membangun masa depan tim menjadi sangat penting. Andersson sendiri dikenal sebagai pemain bertahan bintang, dan captain tim, Mikael Backlund, bahkan menyebutkan bahwa kemungkinan besar Andersson akan ditransaksikan.
Selain Andersson, Nazem Kadri, seorang pusat bintang, juga berpotensi menjadi bagian dari pergerakan itu, meskipun ia memiliki klausul larangan bergerak yang lengkap untuk musim mendatang. Kondisi ini memaksa Flames untuk berhati-hati dalam langkah mereka. Walaupun kontrak Kadri sebesar $7 juta mungkin dianggap sebagai hambatan, dengan kenaikan pagu gaji di NHL, hal tersebut tidak seharusnya menjadi masalah.
Flames perlu mengakui bahwa inti tim saat ini tidak memadai dan mengambil langkah yang diperlukan untuk menghindari terperangkap dalam situasi stagnan. Konsekuensinya, langkah mundur mungkin diperlukan agar tim dapat kembali bersaing di masa depan. Kali ini menjadi waktu yang krusial bagi Calgary untuk menyiapkan generasi baru pemain yang dapat membawa harapan bagi para penggemar.