[original_title]

Apakah Tendangan Pinalti Masih Menarik di Musim 20?

sarvisclub.com – Sebuah momen penting telah tercatat, yakni 20 tahun sejak NHL (National Hockey League) memperkenalkan aturan shootout. Konsep ini pertama kali diterapkan pada 5 Oktober 2005, dalam pertandingan pembuka musim 2005-2006 antara Ottawa Senators dan Toronto Maple Leafs. Dalam shootout pertama itu, Daniel Alfredsson dari Senators berhasil mencetak gol melawan penjaga gawang Ed Belfour, menjadikan timnya pemenang resmi pertama dalam sejarah shootout.

Sejak saat itu, shootout telah menjadi bagian integral dari permainan hoki es, dengan total 2.485 pertandingan diakhiri melalui cara ini dalam dua dekade terakhir, setara dengan lebih dari 10 persen dari seluruh pertandingan reguler. Momen memorable dari shootout juga muncul, seperti ketika Marek Malik mencetak gol dengan gerakan unik dalam reronde yang panjang.

Meskipun banyak fans sangat antusias dengan kehadiran shootout, pandangan di kalangan pemain bervariasi. Beberapa pemain menganggapnya menyenangkan, sementara yang lain merasa kurang puas dengan keputusan yang diambil dalam situasi seperti itu. Captian Seattle Kraken, Jordan Eberle, dan penjaga gawang Ottawa Senators, Linus Ullmark, mengungkapkan bahwa mereka lebih memilih untuk memperpanjang waktu permainan ekstra ketimbang bergantung pada shootout untuk menentukan pemenang.

Dalam sepuluh tahun pertama sejak penerapan shootout, hampir 57 persen pertandingan yang berlanjut setelah waktu regulasi berakhir diakhiri dengan shootout. Namun, dengan perubahan aturan menuju overtime 3 lawan 3, proporsi game yang diakhiri dengan cara ini berkurang.

Bagi banyak pemain seperti Jake Oettinger, shootout memberikan pengalaman menegangkan yang tidak dapat ditemukan di bagian lain permainan. Meskipun dihadapkan pada berbagai pandangan, shootout tetap menjadi sorotan yang menguji keterampilan dan ketahanan pemain dalam tekanan tinggi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *